Selasa, 26 September 2017

TEMBAGA (Cu)

Sejarah
Tembaga adalah salah satu logam yang sangat penting dan berperan besar dalam sejarah manusia dan termasuk logam yang pertama kali ditambang. Tembaga sudah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu. Sebuah kalung tembaga yang ditemukan di Irak diperkirakan dibuat pada masa 9500 SM.Tembaga (Cuprum) memperoleh namanya dari bahasa Latin, Cyprium, yang berasal dari nama pulau Siprus di mana ia pertama kali dihasilkan. Cyprium kemudian disingkat menjadi Cuprum.Tembaga berperan besar dalam peradaban manusia terutama pada Zaman Perunggu (3000-1000 SM). Pada masa tersebut tembaga dipadukan dengan timah menjadi perunggu. Perunggu kemudian diolah menjadi berbagai macam peralatan, senjata, koin, instrumen musik dan perhiasan.

Pengertian Tembaga
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan penghantar listrik yang baik. Selain itu, unsur ini memiliki korosi yang sangat cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan jingga kemerahan. Tambaga di campurkan dengan timah untuk membuat perunggu. Tembaga merupakan logam kemerahan dengan struktur kristal kubus.
Tembaga memantulkan sinar merah dan oranye dan menyerap frekuensi lain dalam spektrum cahaya terlihat.Logam ini mudah ditempa, ulet, dan merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Tembaga lebih lunak dari seng, dapat dipoles, dan memiliki reaktivitas kimia rendah.Dalam udara lembab, tembaga perlahan-lahan membentuk selaput permukaan kehijauan yang disebut patina. Lapisan ini melindungi dari serangan korosi lebih lanjut.
Tembaga merupakan unsur yang banyak terdapat di alam. Manusia tercatat juga banyak menggunakan tembaga.Tembaga memasuki udara terutama melalui proses pembakaran bahan bakar fosil. Logam ini akan terus berada di udara hingga kemudian mengendap ke tanah melalui hujan.Manusia juga turut menyebarkan tembaga ke lingkungan melalui aktivitas pertambangan, produksi logam, produksi kayu, dan produksi pupuk fosfat.
Selain karena aktivitas manusia, tembaga juga dilepaskan ke lingkungan akibat peristiwa alami, seperti akibat pelapukan tanaman dan kebakaran hutan. Sebagian besar senyawa tembaga akan menetap dan terikat di tanah atau terserap dalam sumber air yang bisa menimbulkan ancaman kesehatan. Produksi tembaga dunia diperkirakan sebesar 12 juta ton per tahun serta 2 juta ton tembaga diklaim merupakan hasil daur ulang. Penambangan besar tembaga dilakukan di beberapa negara seperti Chile, Indonesia, Amerika Serikat, Australia, dan Kanada. Bijih utama tembaga disebut sebagai kalkopirit (CuFeS2).
 Tembaga
Nomor atom: 29
Massa atom: 63,546 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 1,9
Kepadatan: 8,9 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: 1083 °C
Titik didih: 2595 °C
Radius Vanderwaals: 0,128 nm
Radius ionik: 0,096 nm (+1) ; 0,069 nm (+3)
Isotop: 6
Energi ionisasi pertama: 743,5 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 1946 kJ/mol
Potensial standar: +0,522 V (Cu+ / Cu ) ; +0,345 V (Cu2+ / Cu)

Fungsi Tembaga
Tembaga adalah salah satu logam yang sangat penting dan berperan besar dalam sejarah manusia dan termasuk logam yang pertama kali ditambang[1]. Tembaga sudah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu. Sebuah kalung tembaga yang ditemukan di Irak diperkirakan dibuat pada masa 9500 SM.
Tembaga (Cuprum) memperoleh namanya dari bahasa Latin, Cyprium, yang berasal dari nama pulau Siprus di mana ia pertama kali dihasilkan. Cyprium kemudian disingkat menjadi Cuprum.
Tembaga berperan besar dalam peradaban manusia terutama pada Zaman Perunggu (3000-1000 SM). Pada masa tersebut tembaga dipadukan dengan timah menjadi perunggu. Perunggu kemudian diolah menjadi berbagai macam peralatan, senjata, koin, instrumen musik dan perhiasan

Penggunaan Tembaga
Kebanyakan tembaga digunakan untuk peralatan listrik (60 %); konstruksi, seperti atap dan pipa (20%); mesin industri, seperti penukar panas (15 %); dan paduan logam (5 %).
Paduan tembaga yang sudah dikenal sejak lama adalah perunggu; kuningan (paduan tembaga-seng); paduan tembaga-timah-seng, yang cukup kuat untuk membuat senjata dan meriam; paduan tembaga dan nikel, yang dikenal sebagai cupronickel dan digunakan sebagai pembuat mata uang logam.Tembaga merupakan logam kemerahan dengan struktur kristal kubus.
Tembaga memantulkan sinar merah dan oranye dan menyerap frekuensi lain dalam spektrum cahaya terlihat.Logam ini mudah ditempa, ulet, dan merupakan konduktor panasdan listrik yang baik. Tembaga lebih lunak dari seng, dapat dipoles, dan memiliki reaktivitas kimia rendah.Dalam udara lembab, tembaga perlahan-lahan membentuk selaput permukaan kehijauan yang disebut patina. Lapisan ini melindungi dari serangan korosi lebih lanjut.Tembaga merupakan unsur yang banyak terdapat di alam.
Manusia tercatat juga banyak menggunakan tembaga.Tembaga memasuki udara terutama melalui proses pembakaran bahan bakar fosil. Logam ini akan terus berada di udara hingga kemudian mengendap ke tanah melalui hujan.Manusia juga turut menyebarkan tembaga ke lingkungan melalui aktivitas pertambangan, produksi logam, produksi kayu, dan produksi pupuk fosfat.Selain karena aktivitas manusia, tembaga juga dilepaskan ke lingkungan akibat peristiwa alami, seperti akibat pelapukan tanaman dan kebakaran hutan.Sebagian besar senyawa tembaga akan menetap dan terikat di tanah atau terserap dalam sumber air yang bisa menimbulkan ancaman kesehatan.
Produksi tembaga dunia diperkirakan sebesar 12 juta ton per tahun serta 2 juta ton tembaga diklaim merupakan hasil daur ulang.Penambangan besar tembaga dilakukan di beberapa negara seperti Chile, Indonesia, Amerika Serikat, Australia, dan Kanada.Bijih utama tembaga disebut sebagai kalkopirit (CuFeS2).
Penggunaan Tembaga   
Kebanyakan tembaga digunakan untuk peralatan listrik (60 %); konstruksi, seperti atap dan pipa (20%); mesin industri, seperti penukar panas (15 %); dan paduan logam (5 %).
Paduan tembaga yang sudah dikenal sejak lama adalah perunggu; kuningan (paduan tembaga-seng); paduan tembaga-timah-seng, yang cukup kuat untuk membuat senjata dan meriam; paduan tembaga dan nikel, yang dikenal sebagai cupronickel dan digunakan sebagai pembuat mata uang logam.

Karakteristik
Tembaga yang tepat berada pada titik lelehnya akan tetap berwarna merah muda.Tembaga, perak, dan emas berada pada unsur golongan 11 pada tabel periodik dan mempunyai sifat yang sama: mempunyai satu elektron orbital-s pada kulit atom d dengan sifat konduktivitas listrik yang baik.
Sifat lunak tembaga dapat dijelaskan oleh konduktivitas listriknya yang tinggi (59,6×106 S/m) dan oleh karena itu juga mempunyai konduktivitas termal yang tinggi (kedua tertinggi) di antara semua logam murni pada suhu kamar.
Bersama dengan sesium dan emas (keduanya berwarna kuning) dan osmium (kebiruan), tembaga adalah satu dari empat logam dengan warna asli selain abu-abu atau perak. Tembaga murni berwarna merah-oranye dan menjadi kemerahan bila kontak dengan udara.

Sifat Kimia dan Fisika Tembaga
Tembaga ideal digunakan sebagai kabel jaringan listrik karena mudah ditangani, dapat ditarik menjadi kawat halus, dan memiliki konduktivitas listrik tinggi.
Efek Kesehatan Tembaga
Tembaga bisa ditemukan dalam berbagai jenis makanan, dalam air minum, dan di udara. Karena itu, manusia menyerap sejumlah tembaga saat makan, minum, dan bernapas.Tembaga merupakan elemen yang penting bagi kesehatan manusia. Namun, jumlah asupan terlalu besar akan menyebabkan masalah kesehatan.
Konsentrasi tembaga di udara biasanya cukup rendah, sehingga paparan melalui pernapasan bisa diabaikan.Tetapi orang-orang yang tinggal di dekat smelter atau pabrik pengolahan tembaga akan mengalami eksposur lebih tinggi.Eksposur tembaga jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pada hidung, mulut, mata, serta menyebabkan sakit kepala, sakit perut, pusing, muntah, dan diare.
Asupan ekstra tinggi akan menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan bahkan kematian.Terdapat penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara paparan jangka panjang konsentrasi tinggi tembaga dan penurunan kecerdasan pada anak.Paparan pada asap dan debu tembaga bisa menyebabkan demam asap logam yang diiringi perubahan atropi pada membran mukosa.Keracunan tembaga kronis bisa memicu penyakit Wilson yang ditandai dengan sirosis hati, kerusakan otak, demyelization, penyakit ginjal, dan timbunan tembaga di kornea.
Dampak Lingkungan Tembaga
Ketika di tanah, tembaga akan terikat pada bahan organik dan mineral.Tembaga tidak rusak di lingkungan dan karena itu dapat terakumulasi pada tanaman dan hewan ketika berada di tanah.
Pada tanah dengan kandungan tembaga amat tinggi, hanya sejumlah kecil tanaman yang bisa bertahan hidup.Itu sebab, tidak terdapat banyak keanekaragaman tumbuhan dekat pabrik atau pembuangan limbah tembaga.Tembaga juga dapat mengganggu aktivitas dalam tanah karena berpengaruh negatif pada aktivitas mikroorganisme dan cacing tanah.Ketika tanah peternakan tercemar tembaga, hewan ternak akan mengasup konsentrasi tinggi tembaga yang bisa merusak kesehatan ternak. 
Pengaruh Tembaga dalam Bidang Pertanian
Unsur tembaga berperan tidak langsung dalam proses pembentukan klorofil. Unsur ini sangat penting dalam reproduksi maupun dalam metabolisme karbohidrat dan protein.
Kekurangan Tembaga pada Tumbuhan
Tanaman yang kekurangan unsur ini rantingnya menjadi berwarna coklat,kemudian tanaman mati mulai dari pucuknya. Kekurangan tembaga pada tanaman sayur-sayuran bisa menggagalkan panen.
Kelebihan Tembaga pada Tumbuhan
Tanaman yang terlalu banyak mengandung tembaga dapat meningkatkan kemaamanya karena berikatan dengan ion sulfat. Keaadaan ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Kelompok III :
Eka Marlina     (1605106010025)
Yana Sari        (1605106010024)
Fadlan Ansari  (1605106010031)
Aburijal Muhammad Rifaldi   (1605106010021)

Hasanul Gusni Gunawan         (1605106010034)