Sejarah
Tembaga adalah salah
satu logam yang sangat penting dan berperan besar dalam sejarah manusia dan
termasuk logam yang pertama kali ditambang. Tembaga sudah digunakan sejak
10.000 tahun yang lalu. Sebuah kalung tembaga yang ditemukan di Irak diperkirakan
dibuat pada masa 9500 SM.Tembaga (Cuprum) memperoleh namanya dari
bahasa Latin, Cyprium, yang berasal dari nama pulau Siprus di mana ia
pertama kali dihasilkan. Cyprium kemudian disingkat menjadi Cuprum.Tembaga berperan
besar dalam peradaban manusia terutama pada Zaman Perunggu (3000-1000
SM). Pada masa tersebut tembaga dipadukan dengan timah menjadi perunggu.
Perunggu kemudian diolah menjadi berbagai macam peralatan, senjata, koin,
instrumen musik dan perhiasan.
Pengertian Tembaga
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal
dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan penghantar
listrik yang baik. Selain itu, unsur ini memiliki korosi yang sangat
cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan jingga
kemerahan. Tambaga di campurkan dengan timah untuk membuat perunggu. Tembaga merupakan logam
kemerahan dengan struktur kristal kubus.
Tembaga memantulkan sinar merah dan oranye dan menyerap frekuensi lain
dalam spektrum cahaya terlihat.Logam ini mudah ditempa, ulet, dan merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik. Tembaga lebih lunak dari seng, dapat
dipoles, dan memiliki reaktivitas kimia rendah.Dalam udara lembab, tembaga
perlahan-lahan membentuk selaput permukaan kehijauan yang disebut patina.
Lapisan ini melindungi dari serangan korosi lebih lanjut.
Tembaga merupakan unsur yang banyak terdapat di alam. Manusia tercatat
juga banyak menggunakan tembaga.Tembaga memasuki udara terutama melalui proses
pembakaran bahan bakar fosil. Logam ini akan terus berada di udara hingga
kemudian mengendap ke tanah melalui hujan.Manusia juga turut menyebarkan
tembaga ke lingkungan melalui aktivitas pertambangan, produksi logam, produksi
kayu, dan produksi pupuk fosfat.
Selain karena aktivitas manusia, tembaga juga
dilepaskan ke lingkungan akibat peristiwa alami, seperti akibat pelapukan
tanaman dan kebakaran hutan. Sebagian besar senyawa tembaga
akan menetap dan terikat di tanah atau terserap dalam sumber air yang bisa
menimbulkan ancaman kesehatan. Produksi tembaga dunia
diperkirakan sebesar 12 juta ton per tahun serta 2 juta ton tembaga diklaim
merupakan hasil daur ulang. Penambangan besar tembaga
dilakukan di beberapa negara seperti Chile, Indonesia, Amerika Serikat,
Australia, dan Kanada. Bijih utama tembaga disebut sebagai kalkopirit
(CuFeS2).
Tembaga
Massa
atom: 63,546 g/mol
Elektronegativitas
menurut Pauling: 1,9
Kepadatan: 8,9 g/cm3 pada 20 °C
Titik
lebur: 1083 °C
Titik
didih: 2595 °C
Radius
Vanderwaals: 0,128 nm
Radius
ionik: 0,096 nm (+1) ; 0,069 nm
(+3)
Isotop: 6
Energi
ionisasi pertama: 743,5
kJ/mol
Energi
ionisasi kedua: 1946
kJ/mol
Potensial
standar: +0,522 V (Cu+ / Cu ) ;
+0,345 V (Cu2+ / Cu)
Fungsi
Tembaga
Tembaga adalah salah
satu logam yang sangat penting dan berperan besar dalam sejarah manusia dan
termasuk logam yang pertama kali ditambang[1]. Tembaga sudah
digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu. Sebuah kalung tembaga yang ditemukan
di Irak diperkirakan dibuat pada masa 9500 SM.
Tembaga (Cuprum)
memperoleh namanya dari bahasa Latin, Cyprium, yang berasal dari nama
pulau Siprus di mana ia pertama kali dihasilkan. Cyprium kemudian
disingkat menjadi Cuprum.
Tembaga berperan
besar dalam peradaban manusia terutama pada Zaman Perunggu (3000-1000
SM). Pada masa tersebut tembaga dipadukan dengan timah menjadi perunggu.
Perunggu kemudian diolah menjadi berbagai macam peralatan, senjata, koin,
instrumen musik dan perhiasan
Penggunaan Tembaga
Kebanyakan tembaga digunakan untuk peralatan listrik (60 %); konstruksi,
seperti atap dan pipa (20%); mesin industri, seperti penukar panas (15 %); dan
paduan logam (5 %).
Paduan
tembaga yang sudah dikenal sejak lama adalah perunggu; kuningan (paduan
tembaga-seng); paduan tembaga-timah-seng, yang cukup kuat untuk membuat senjata
dan meriam; paduan tembaga dan nikel, yang dikenal sebagai cupronickel dan
digunakan sebagai pembuat mata uang logam.Tembaga merupakan logam kemerahan
dengan struktur kristal kubus.
Tembaga memantulkan sinar merah dan oranye dan menyerap frekuensi lain
dalam spektrum cahaya terlihat.Logam ini mudah ditempa, ulet, dan merupakan
konduktor panasdan listrik yang baik. Tembaga lebih lunak dari seng, dapat
dipoles, dan memiliki reaktivitas kimia rendah.Dalam udara lembab, tembaga
perlahan-lahan membentuk selaput permukaan kehijauan yang disebut patina.
Lapisan ini melindungi dari serangan korosi lebih lanjut.Tembaga merupakan
unsur yang banyak terdapat di alam.
Manusia tercatat juga banyak menggunakan tembaga.Tembaga memasuki udara
terutama melalui proses pembakaran bahan bakar fosil. Logam ini akan terus
berada di udara hingga kemudian mengendap ke tanah melalui hujan.Manusia juga
turut menyebarkan tembaga ke lingkungan melalui aktivitas pertambangan,
produksi logam, produksi kayu, dan produksi pupuk fosfat.Selain karena
aktivitas manusia, tembaga juga dilepaskan ke lingkungan akibat peristiwa
alami, seperti akibat pelapukan tanaman dan kebakaran hutan.Sebagian besar
senyawa tembaga akan menetap dan terikat di tanah atau terserap dalam sumber
air yang bisa menimbulkan ancaman kesehatan.
Produksi tembaga dunia diperkirakan sebesar 12 juta ton per tahun serta
2 juta ton tembaga diklaim merupakan hasil daur ulang.Penambangan besar tembaga
dilakukan di beberapa negara seperti Chile, Indonesia, Amerika Serikat,
Australia, dan Kanada.Bijih utama tembaga disebut sebagai kalkopirit (CuFeS2).
Penggunaan Tembaga
Kebanyakan tembaga digunakan untuk peralatan listrik (60 %); konstruksi,
seperti atap dan pipa (20%); mesin industri, seperti penukar panas (15 %); dan
paduan logam (5 %).
Paduan tembaga yang sudah dikenal sejak lama adalah perunggu; kuningan
(paduan tembaga-seng); paduan tembaga-timah-seng, yang cukup kuat untuk membuat
senjata dan meriam; paduan tembaga dan nikel, yang dikenal sebagai cupronickel
dan digunakan sebagai pembuat mata uang logam.
Karakteristik
Tembaga yang tepat berada pada titik lelehnya akan tetap
berwarna merah muda.Tembaga, perak, dan emas berada pada unsur
golongan 11 pada tabel periodik dan mempunyai sifat yang sama:
mempunyai satu elektron orbital-s pada kulit atom d dengan sifat konduktivitas
listrik yang baik.
Sifat lunak
tembaga dapat dijelaskan oleh konduktivitas listriknya yang tinggi (59,6×106 S/m) dan oleh karena itu
juga mempunyai konduktivitas termal yang tinggi (kedua tertinggi) di antara
semua logam murni pada suhu kamar.
Bersama
dengan sesium dan emas (keduanya berwarna kuning) dan osmium (kebiruan),
tembaga adalah satu dari empat logam dengan warna asli selain abu-abu atau
perak. Tembaga murni berwarna merah-oranye dan menjadi kemerahan bila
kontak dengan udara.
Sifat Kimia dan Fisika Tembaga
Tembaga ideal digunakan sebagai kabel jaringan listrik karena mudah
ditangani, dapat ditarik menjadi kawat halus, dan memiliki konduktivitas
listrik tinggi.
Efek Kesehatan Tembaga
Tembaga bisa ditemukan dalam berbagai jenis makanan, dalam air minum,
dan di udara. Karena itu, manusia menyerap sejumlah tembaga saat makan, minum,
dan bernapas.Tembaga merupakan elemen yang penting bagi kesehatan manusia.
Namun, jumlah asupan terlalu besar akan menyebabkan masalah kesehatan.
Konsentrasi tembaga di udara biasanya cukup rendah, sehingga paparan
melalui pernapasan bisa diabaikan.Tetapi orang-orang yang tinggal di dekat
smelter atau pabrik pengolahan tembaga akan mengalami eksposur lebih tinggi.Eksposur
tembaga jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pada hidung, mulut, mata,
serta menyebabkan sakit kepala, sakit perut, pusing, muntah, dan diare.
Asupan ekstra tinggi akan menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan bahkan
kematian.Terdapat penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara paparan
jangka panjang konsentrasi tinggi tembaga dan penurunan kecerdasan pada anak.Paparan
pada asap dan debu tembaga bisa menyebabkan demam asap logam yang diiringi
perubahan atropi pada membran mukosa.Keracunan tembaga kronis bisa memicu
penyakit Wilson yang ditandai dengan sirosis hati, kerusakan otak,
demyelization, penyakit ginjal, dan timbunan tembaga di kornea.
Dampak Lingkungan Tembaga
Ketika di tanah, tembaga akan terikat pada bahan organik dan mineral.Tembaga
tidak rusak di lingkungan dan karena itu dapat terakumulasi pada tanaman dan
hewan ketika berada di tanah.
Pada tanah dengan kandungan tembaga amat tinggi, hanya sejumlah kecil
tanaman yang bisa bertahan hidup.Itu sebab, tidak terdapat banyak
keanekaragaman tumbuhan dekat pabrik atau pembuangan limbah tembaga.Tembaga
juga dapat mengganggu aktivitas dalam tanah karena berpengaruh negatif pada
aktivitas mikroorganisme dan cacing tanah.Ketika tanah peternakan tercemar
tembaga, hewan ternak akan mengasup konsentrasi tinggi tembaga yang bisa
merusak kesehatan ternak.
Pengaruh
Tembaga dalam Bidang Pertanian
Unsur tembaga
berperan tidak langsung dalam proses pembentukan klorofil. Unsur ini sangat
penting dalam reproduksi maupun dalam metabolisme karbohidrat dan protein.
Kekurangan
Tembaga pada Tumbuhan
Tanaman yang
kekurangan unsur ini rantingnya menjadi berwarna coklat,kemudian tanaman mati
mulai dari pucuknya. Kekurangan tembaga pada tanaman sayur-sayuran bisa
menggagalkan panen.
Kelebihan
Tembaga pada Tumbuhan
Tanaman yang
terlalu banyak mengandung tembaga dapat meningkatkan kemaamanya karena
berikatan dengan ion sulfat. Keaadaan ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Kelompok III :
Eka Marlina
(1605106010025)
Yana Sari
(1605106010024)
Fadlan Ansari
(1605106010031)
Aburijal Muhammad Rifaldi (1605106010021)
Hasanul Gusni
Gunawan (1605106010034)